Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Misteri Hilangnya Dompet Pink

Tak seorangpun di dunia ini mau mengalami momen kehilangan. Entah kehilangan anggota keluarga, sahabat, kekasih, anggota badan, benda kesayangan  ataupun  sesuatu yang tak kasat mata seperti motivasi, ilmu dan kepercayaan diri. Tapi seseorang mungkin diuji Allah dengan suatu kehilangan agar bisa memaknai dan menjaga saat ‘sesuatu’ itu ada, hingga bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Saat itu semester akhir kuliahku, saat adik memberiku sebuah kado mungil berisi sebuah dompet. Tahu saja dia, dompet kakaknya sudah udzur, tak layak pakai. Dompet hadiah itu berwarna softpink berhias bunga putih. Simpel dan cantik. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan dompet itu. Lalu semua kartu-kartu penting, foto-foto, sejumlah uang, dan beberapa struk belanja kupindah di dompet baruku itu. Saking sayangnya, kutempatkan dompet itu di tempat terhormat di dalam lemari dan tak lupa menguncinya. Kunci lemari itu kusimpan baik-baik di tempat yang hanya aku sendiri yang tahu. Agak mer

Belajar Parenting bersama Teh Kiki Barkiah: Ibu, Guru Pertama dan Utama

Alhamdulillah, pada tanggal 29 September 2016, saya mendapat kesempatan untuk belajar ilmu parenting di PAUD Bintang Juara, dengan tema : Ibu, Guru Pertama dan Utama. Pembicaranya adalah teh Kiki, seorang ibu hebat dari 5 anak yang kesemuanya homeschooler, pembicara seminar anak dan remaja, juga penulis buku best seller ‘5 guru kecilku’. Luar biasa! Dan inilah materi yang saya rangkum. Semoga bermanfaat. Aamiin. Pendidikan dan pengasuhan adalah kegiatan satu paket integral yang seharusnya dilakukan oleh ayah dan ibu.  Ayah mempunyai peran sebagai kelapa sekolah pertama dan utama. Sedang ibu adalah guru pertama dan utama. Namun, fenomena yang terjadi sekarang adalah pendidikan diserahkan sepenuhnya kepada lembaga. Tugas ayah fokus mencari nafkah. Dan ibu fokus pada pekerjaan domestik.  Sedangkan tujuan berkeluarga adalah seperti  firman Allah dalam surat At Tahrim: “Hai orang-orang yang beriman. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah ma

Resep Lumpia ala Mak Syamil

  sumber: google hiks. foto dokpri malah ilang  Bahan: Kulit lumpia 15 lembar Wortel 3 buah, kupas, potong dadu kecil-kecil Kentang 3 buah, kupas, potong dadu kecil-kecil Daun seledri secukupnya Daun bawang secukupnya, iris Merica 10 butir Bawang putih 4 siung Bawang merah 1 siung Garam secukupnya Tepung terigu 6 sdm Minyak goreng untuk menumis dan menggoreng Cara membuat: 1. haluskan bawang merah, bawang putih, merica, dan garam 2. panaskan 2 sdm minyak goreng dan tumis bumbu halus hingga harum 3. masukkan irisan daun bawang dan seikat seledri. Aduk rata. 4. masukkan potongan wortel. Aduk rata. Tuang  sedikit air hingga wortel setengah matang 5. tambahkan potongan kentang, diamkan sebentar lalu aduk hingga keduanya empuk. 6. matikan kompor. Tunggu beberapa saat hingga agak dingin. 7. taburkan tepung terigu dan aduk hingga menggumpal. 8. siapkan lembaran kulit lumpia. Sendok isi lumpia. Gulung. (ulangi langkah in hingga isi dan kulit

'Air Pancuran' dimuat di Ah Tenane Solopos

Air Pancuran                 Lady Cempluk dan Tom Gembus hendak pergi ke kondangan seorang teman. Anak semata wayangnya, Genduk Nicole diajak ikut serta. Penampilan mereka bertiga necis, rapi, dan wangi. Pakai seragam batik keluarga, lagi. Bersama rombongan, mereka naik mobil bersama-sama ke lokasi si empunya hajat. Meskipun berdesak-desakan, tak apa-apa. Malah ramai dan terasa kebersamaannya.                 Di dalam mobil, Genduk Nicole yang masih TK itu menjadi pusat perhatian. Bocah gendut berkuncir dua itu dicowel-cowel pipinya dan diciumi oleh ibu-ibu secara bergantian hingga pipinya berwarna-warni terkena noda lipstik.                 “Ih, gemes!”                 “Lucu banget ya,” kata mereka saling menimpali.                 Awalnya, Lady Cempluk bangga anaknya disukai banyak orang tetapi begitu melihat muka anaknya yang berubah serupa ondel-ondel, dia menjadi kesal. Didudukkannya Genduk di pangkuannya hingga bocah itu tertidur.                 Setelah mene

Review Film Wonderful Life: Karena Setiap Anak Terlahir Sempurna

banner film Wonderful Life Alhamdulillah, pada hari Rabu, 13 Oktober 2016, saya diberi kesempatan oleh-Nya untuk nobar film Wonderful Life bareng komunitas IIDN Semarang-Gandjel Rel di Citra 21 Studio 4 Semarang. kebetulan tayang perdana hari ini. Filmnya menyentuh dan mengharukan. ini reviewnya. cekidott... Apa jadinya kalau sebagai orangtua, kita mendapati anak belum bisa membaca dan menulis saat lulus TK? Panik? Bingung? Sudah barang tentu. Pertanyaan demi pertanyaan bernada kekhawatiran muncul: bagaimana nanti mengikuti pelajaran? Bisakah dia berprestasi di sekolah? Bagaimana cara agar dia bisa calistung? Segala cara diupayakan agar anak bisa calistung hingga dia diikutkan les. Berbagai buku dan media pembelajaran juga laris manis di pasaran.  Bahkan sampai anak dibawa ke terapis. Tak hanya orangtua, guru kelasnya pun turut bingung menghadapi anak dengan keterlambatan membaca dan menulis ini. Proses belajar terhambat dengan hadirnya anak disleksia di kelas. Anak yang ber